syekh ali akbar marbun
Sementarapimpinan Pondok Pesantren Al-Kautsar Syekh Ali Akbar Marbun mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional penting bagi para santri saat ini. Menurut dia, pengorbanan yang dilakukan para santri terdahulu untuk kemerdekaan RI akan menjadi cambuk untuk memacu semangat santri saat ini.
SyekhAli Marbun Mangulosi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Hukum / Kamis, 19 Mei 2022 / 06.54 TOPINFORMASI.COM- Syekh Ali Akbar Marbun menyambut dengan hangat kedatangan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dan rombongan di kediamannya di Jalan Pelajar Timur Medan, Rabu (18/5/2022).
PresidenJoko Widodo bersama Gus Sholah dan Buya Syeikh Ali Akbar Marbun (kanan), pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar yang juga Rais Syuriah PBNU/ilustrasi: sosok itu adalah Buya Syekh Ali Akbar Marbun, pengasuh Pondok Pesantren Alkautsar Akbar Medan, tokoh nasional asal Sumatera Utara yang sudah sangat dikenal para elit bangsa sejak
Bantuantersebut langsung disampaikan Oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Dr. Sutarto didampingi Wakil Ketua DPD Dr. Aswan Jaya dan Sekretaris Internal Ahmad Bima Nusa. dan terima langsung oleh Pimpinan Ponpes Al Kautsar Al Akbar Buya Syekh Ali Akbar Marbun pada Rabu (17/11).
0Syeikh Ali Akbar Marbun, Ulama Wali Nusantara March 15, 2014 Syekh Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan, letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota Medan. Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj.
Sie Sucht Ihn Frankfurt Am Main Markt. Syech KH Ali Akbar Marbun adalah Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Jl Pelajar No 264 Medan, Sumatera Utara. Syech KH Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, KH Ali Akbar Marbun adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun Alm dengan ibunya Hj Chadijah bt Nainggolan meninggal pada usia 105 tahun adalah petani dan orang yang taat beragama Ali belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji, Syekh Ali tinggal di Mekkah untuk belajar. Syekh Ali banyak belajar dari ulama-ulama Sunni di Mekkah, salah satunya kepada Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al belajar di Mekkah, pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar KH Ali Akbar Marbun terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa di Muktamar Ke-33 NU Jombang yang dipilih oleh para Muktamirin. Setelah diadakan tabulasi, Syekh Ali mendapat suara sebanyak 246 suara. Anggota Ahwa bertugas memilih Rais Aam PBNU yang akan menahkodai NU di periode 2015-2020. Fathoni
MEDAN Waspada Ulama kharismatik NU yang juga pimpinan Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Syekh KH Ali Akbar Marbun, menyambut baik kedatangan Rektor UIN Sumatera Utara Prof Dr Syahrin Harahap, MA, Minggu 19/9. Buya Syekh Ali Marbun pun mendukung penuh Prof Syahrin yang disebutnya memiliki visi keumatan yang responsif. “Kami siap memberikan dukungan dan do’a kepada UIN Sumut dan Prof Syahrin Harahap agar diberi kemudahan, kesehatan, kekuatan dan dijaga Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin kampus dan kebanggaaan Islam ini,” kata Buya Syekh Ali Marbun saat menerima kehadiran Prof Syahrin dan sejumlah civitas akademik UIN Sumut. Dia menilai, Rektor UIN Sumut yang dikenalnya, memiliki visi keumatan dan resposnisf terhadap peesoalan-persoalan keumatan. Ia pun berharap, Rektor UIN Sumut Prof Syahrin dapat membuat legacy yang bisa diwariskan kepada anak bangsa, umat dan Rektor yang akan datang. “Ini harapan kita semua akan eksistensi UIN Sumut,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Buya Syekh Ali Marbun juga menegaskan harapan besarnya terhadap UIN Sumut. Dia berdoa UIN Sumut dapat melahirkan tokoh, ulama yang peduli dan perhatian terhadap persoalan keumatan khususnya di Sumatera Utara. UIN Sumut Bantu Pembangunan Masjid Al Alawy Dalam silaturahim Rektor UIN Sumatera Utara Medan Prof. Dr. H. Syahrin Harahap, MA bersama rombongan melakukan silaturrahim ke kediaman Ulama NU Sumatera Utara di Pondok Pesantren al-Kautsar al-Akbar Buya Syekh KH. Ali Akbar Marbun, Prof. Syahrin Harahap menyampaikan kegembiraannya bersama seluruh civitas akademik UIN Sumatera Utara Medan, atas mulai dibangunnya Masjid Al-Alawy di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Medan ini. “Tentu saja ini menjadi kebanggaan kami dan umat Islam di Sumatera Utara. Harapannya masjid ini akan menjadi bagian dari pembangunan peradaban di masa depan,” ujar Prof Syahrin. Dalam kesempatan itu, Prof. Syahrin Harahap juga menyampaikan bantuan awal dari Civitas Akademik UIN Sumatera Utara untuk pembangunan Masjid al-Alawy. Nama masjid tersebut diambil dari nama salah seorang guru yang amat dihormati Buya Syekh KH. Ali Akbar Marbun di tamah suci Makkah saat belajar dahulu. “Bantuan yang diberikan merupakan wujud atas kegembiraan, penghormatan dan simpatik dari segenap civitas akademika UIN Sumatera Utara dan insya Alloh akan terus diupayakan bertambah. Apalagi Masjid al-Alawy ini diharapkan akan menjadi kebanggan umat Islam Sumatera Utara dan dunia pada umumnya,” kata Syahrin. Dalam kesempatan itu, Syekh Buya Marbun mengapresiasi kehadiran Rektor UIN Sumut bersama civitas akademik UIN Sumut. Syekh Buya Marbun juga berterimakasih atas bantuan yang diberikan.m19
MEDAN - Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, terletak di Jalan Pelajar Timur No 264 Medan, Kamis 19/5/2022. Setiba di lokasi pesantren, Menteri Erick Thohir tampak disematkan ulos oleh Cicit Sisingamangaraja XII, Simson Sinambela, Tokoh Pemuda Sumut, Agung Alkautsar dan Sanggam Bakara. Kemudian disambut hangat pengasuh pondok pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, Syekh Ali Akbar Marbun dan sejumlah tokoh agama Sumut. "Selamat datang Pak Menteri, terima kasih sudah datang kemari. Bapak sudah disambut dengan ulos batak. Pesantren tetap pesantren tapi acara Batak tetap juga," kata Syekh Ali Akbar Marbun kepada Erick Thohir. Syekh Ali Akbar Marbun yang akrab dipanggil Buya itu lalu menyerahkan sorban, peci dan sebuah tongkat kayu kokka kepada Menteri Erick Thohir. "Istilah pesantren bapak dikaruniai sorban, dikasih peci putih dan tongkat simbol kepemimpinan. Tapi kalau datang lagi ke Medan jangan lupa datanglah yang kedua kali lagi kemari," ucap Syekh Ali Akbar. Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Ketum DPP AMS XII, Paulus Sinambela, Tokoh Pemuda Sumut, Agung Alkautsar dan Sanggam Bakara menuju Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar. Sementara itu, Erick Thohir mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Buya Syekh Ali Akbar Marbun, tokoh agama, keluarga Sisingamangaraja serta para santri-santriwati. "Saya hadir di sini pesantren dan sekolah-sekolah hanya ingin berbagi ilmu. Yang terpenting juga yang sering saya sampaikan beberapa kali karakter bangsa ini harus menjadi karakter yang baik," kata Erick Thohir. Erick mengatakan jangan sampai kekuasaan tanpa akhlak akhirnya zalim, kepintaran tanpa akhlak akhirnya tipu daya dan kepintaran tanpa akhlak akhirnya kerakusan. Sebelum meninggalkan pesantren, Menteri Erick Thohir juga diberikan penghargaan oleh Syekh Ali Marbun untuk menanam pohon kurma di halaman Pesantren sekaligus pengecoran pondasi pertama gedung Fatmawati Soekarno Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar. Turut hadir menerima kunjungan tersebut, Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut, Buya KH Amiruddin MS, Pemimpin Zikir Tazkira Sumut, Hajar, Pimpinan Pesantren Jabal Nur, Nasution, Ketum DPP AMS XII, Paulus Ronald Sinambela, Tokoh masyarakat Sumut, RE Nainggolan, Ketua PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, Anggota DPRD Sumut, Soetarto, Kadisnaker Sumut, Baharuddin Siagian, CEO Aroma Bakery & Cake Shop H. Suhardi.
Laporan Wartawan Srihandriatmo Malau MEDAN - Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air KITA, KH Maman Imanulhaq menyambangi kediaman Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khos Nahdlatul Ulama, Selasa 22/2/2022. Turut mendampingi Kiai Maman sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE. Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, serta beberapa pengurus lainnya. Syekh KH Ali Akbar memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara. Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Baca juga Komentari Edaran Menag Soal Pengeras Suara, Kiai Maman Sebut Sound System Tempat Ibadah Harus Baik Kain Ulos melambangkan simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan. Di sela pertemuan, Anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berzikir mengingat Sang Pencipta. "Jangan lupa berzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan," tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini.
syekh ali akbar marbun